
Kamipoetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Memahami lebih dalam...
Baris pertama menegaskan bahwa pemuda Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. Makna bertumpah darah adalah berjuang atau berbuat dengan sungguh-sungguh. Berjuang berarti memperjuangkan sesuatu, misal memperjuangkan hidup, memperjuangkan nafkah dan sebagainya. Makna berbuat pun demikian. Kemudian kata bertumpah darah dihubungkan dengan Tanah Air yang berarti kempung halaman, tempat tinggal dan sebagainya. Ini menegaskan apabila perjuangan dan perbuatan yang kita laksanakan akan kita lakukan di Indonesia dan untuk Indonesia. Perjuangan dan perbuatan tersebut adalah tanda cinta kita bagi Indonesia.
Perlakuan yang sesuai dengan baris pertama Sumpah Pemuda antara lain; Mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional, menjaga alam dan lingkungan Indonesia, menghargai sejarahnya dan berusaha menjadi yang terbaik bagi dirinya, keluarganya dan bangsanya.
Baris kedua menerangkan bahwa pemuda dan pemudi Indonesia hanya mengakui satu bangsa bagi dirinya yakni bangsa Indonesia. Bukannya bermaksud merendahkan bangsa lamin namun seharusnya pemuda Indonesia bangga dengan bangsanya sendiri apapun yang terjadi. Karenanya sikap ini hendaknya ditanamkan pada pemuda Indonesia sejak dini.
Mencintai bangsa sendiri juga diwujudkan dengan mencintai budaya bangsa. Kini banyak pemuda Indonesia yang mulai teracuni budaya bangsa asing. Bukannya melarang namun sebagai pemuda berkualitas hendaknya pemuda Indonesia tidak hanya menjadi peniru saja namun harus mampu menjadi filter yang mampu menyaring mana budaya yang baik dan mana budaya yang buruk.
Sikap yang sesuai dengan baris kedua Sumpah Pemuda antara lain; Melestarikan budaya Indonesia; tidak mudah meniru budaya asing, terutama budaya yang bersifat negatif; bangga dengan bangsanya; Selalu menjaga nama baik Indonesia; anti KKN dan sebagainya.
Mari kita analisa. Kalimat ‘Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoenjoeng tinggi bahasa persatoean, bahasa Indonesia.’ Menggunakan tiga kata kunci, yakni; mendjoenjoeng tinggi, bahasa persatoean dan bahasa Indonesia.
‘Menjunjung tinggi’ berarti mengangkat sesuatu dan memosisikannya pada kedudukan yang tinggi. Menjunjung tinggi adalah istilah yang berarti menempatkan sesuatu lebih tinggi dibanding yang lain. Kemudian diterangkan pada kata selanjutnya bahwa apa yang harus dijunjung. Sesuatu yang harus dijunjung tinggi adalah bahasa persatuan. Bahasa persatuan adalah bahasa yang sifatnya mempersatukan. Mempersatukan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kemudian diterangkan bahasa apa yang dimaksud, yakni bahsa Indonesia. Jadi baris ketiga Sumpah Pemuda bermakna, pemuda Indonesia bersumpah menempatkan bahasa Indonesia lebih tinggi dibanding bahasa-bahasa lain serta menjelaskan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa.
Selain itu, dari baris ketiga dapat ditarik makna lagi bahwa dengan menjunjung tinggi bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia berarti secara tidak langsung juga mencintai Tanah Air dan bangsa. Sehingga ada rasa kesatuan antara seorang pemuda dengan bangsanya dan Tanah Airnya. Dengan kata lain, cinta bahasa berarti cinta bangsa dan cinta Indonesia.
Menjunjung tinggi bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan mempelajari bahasa tersebut, kemudian melestarikan dan menaganya agar tidak punah termakan zaman. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat yang tepat dan tidak asal-asalan dalam menggunakan bahasa.
Mengapa butir ketiga berbeda dengan dua butir-butir lainnya?
Baris ketiga dari Sumpah Pemuda adalah baris yang unik. Pada baris ke tiga ini pemuda Indonesia menggunakan kata ‘menjunjung’ bukan ‘mengaku’ seperti dua baris sebelumnya. Selain itu pada baris ketiga ini, pemuda Indonesia menggunakan istilah ‘bahasa persatuan’. Lantas apa maknanya?
Kalau saja pemuda Indonesia menggunakan kalimat - Kami poetra dan poetri indonesia mengakoe berbahasa satoe, bahasa Indonesia. - pada baris ketiga Sumpah Pemuda maka bagaimana reaksi bangsa Indonesia? Tentu saja marah. Karena kalimat seperti ini mengandung permintaan untuk hanya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa bangsa Indonesia. Hal ini tentu saja bertentangan dengan baris pertama dan kedua. Selain itu kalimat tersebut hanya mengandung tujuan menjadi pemuda Indonesia, sama seperti baris pertama dan kedua Sumpah Pemuda. Ini akan menimbulkan kesan jika bangsa Indonesia harus bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa Indonesia tanpa tahu bagaimana cara mencapai hal tersebut. Karenanya rumusan baris ketiga Sumpah Pemuda ditulis dengan kalimat ‘Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoenjoeng tinggi bahasa persatoean, bahasa Indonesia.’
Karenanya mari renungkan kembali semangat pemuda Indonesia sebelum kemerdekaan dahulu. Kemudian terapkan pada diri kita. Mulai dari sekarang mari cintai bahasa kita, cintai bangsa kita dan cintai Tanah Air kita. Kemudian kita ciptakan kehidupan masyarakat madani dengan semangat nasioanlisme yang tinggi dan bebas dari penyakit bangsa. Selamat memperingati hari Sumpah Pemuda.