
Pukulan terbesar kembali menerpa bangsa ini, karena harus kehilangan tokoh persatuan dan solidaritas beragama di Indonesia yaitu Mantan Presiden KH Abdurahman Wahid atau biasa di sapa dengan panggilan GUS DUR. Hari-hari terakhir mantan Presiden Republik Indonesia, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, tidak dihabiskan di rumah sakit mewah dan mahal. Ia meninggal di rumah sakit pemerintah, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dirawat di Ruang VVIP Nomor 116 Gedung A RSCM.
Tokoh nasional yang satu ini cukup fenomenal, almarhumlah yang memberikan rekomendasi mengenai perayaan tahun baru china atau dikenal istilah IMLEK di Republik Indonesia. Dan belum hilang dari ingatan kita bagaimana beliau memisahkan TNI dan Polri sehingga hingga saat ini Polri yang sebenarnya sipil tersebut bekerja secara sipil walaupun terkadang masih berbau militer dalam tindak tanduknya.
Almarhum sendiri sangat fasih berbahasa arab dan sangat gemar dengan sepak bola, dalam kancah perpolitikan bangsa cukup elegan terlebih almarhum sendiri putra dari pendiri NU dan GUS DUR sendiri mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa sehingga almarhum pantas sebagai panutan dari generasi muda bangsa saat ini.
Bendera setengah tiang selama 7 hari berturut-turut mulai hari ini sudah sepantasnya kita lakukan.
selamat jalan tokoh pluralis bangsa!!