Rabu, 30 Desember 2009

Selamat Jalan GUS DUR!!!


Pukulan terbesar kembali menerpa bangsa ini, karena harus kehilangan tokoh persatuan dan solidaritas beragama di Indonesia yaitu Mantan Presiden KH Abdurahman Wahid atau biasa di sapa dengan panggilan GUS DUR. Hari-hari terakhir mantan Presiden Republik Indonesia, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, tidak dihabiskan di rumah sakit mewah dan mahal. Ia meninggal di rumah sakit pemerintah, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dirawat di Ruang VVIP Nomor 116 Gedung A RSCM.
Tokoh nasional yang satu ini cukup fenomenal, almarhumlah yang memberikan rekomendasi mengenai perayaan tahun baru china atau dikenal istilah IMLEK di Republik Indonesia. Dan belum hilang dari ingatan kita bagaimana beliau memisahkan TNI dan Polri sehingga hingga saat ini Polri yang sebenarnya sipil tersebut bekerja secara sipil walaupun terkadang masih berbau militer dalam tindak tanduknya.
Almarhum sendiri sangat fasih berbahasa arab dan sangat gemar dengan sepak bola, dalam kancah perpolitikan bangsa cukup elegan terlebih almarhum sendiri putra dari pendiri NU dan GUS DUR sendiri mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa sehingga almarhum pantas sebagai panutan dari generasi muda bangsa saat ini.
Bendera setengah tiang selama 7 hari berturut-turut mulai hari ini sudah sepantasnya kita lakukan.
selamat jalan tokoh pluralis bangsa!!

Senin, 21 Desember 2009

Pemilu BEM Hukum Airlangga 2010

Setahun sudah masa kepemimpinan dari Fariz + Arum mengemban amanat dari mahasiswa fakultas hukum universitas airlangga, maka sudah waktunya mereka meletakan jabatannya. Maka sebelum masa kepengurusan BEM mereka demisioner diadakan pemira unair yang diadakan berbarengan dengan pemilu presiden BEM KM Unair, pemilu yang diadakan pada 17 Desember 2009 berlangsung cukup tegang di hukum unair karena mengeluarkan tiga pasangan capres dan cawapres.
Masing-masing organisasi ekstra kampus (ormek) antara lain GMNI, HMI, PMII dan Kammi turun berlaga ditingkat fakultas meramaikan pesta demokrasi tersebut. PMII dan Kammi yang berkoalisi mempunyai pasangan dengan Armaya-Rizka, GMNI dengan pasangan Boma+Demy lalu saudara tua GMNI yaitu HMI mengeluarkan pasangan Ali-Agung. Untuk tingkatan BEM KM Unair tidak ada ormek lain hanya Kammi saja yang ikut berlaga. Menurut beberapa kawan-kawan ormek lainnya turun di Universitas tidak mempunyai kegiatan nyata yang bersentuhan dengan elemen-elemen masyarakat jadi hanya cenderung untuk kepentingan praktis saja.
Pada tanggal pemilihan tersebut maka pasangan dari GMNI yaitu Boma+Demy berhasil mempertahankan kemenangan ideologisnya di hukum airlangga, menembus tradisi dengan mempertahankan kemenangan ideologis sebanyak tiga kali berturut-turut.
Selamat kepada seluruh kader-kader GMNI Kom.Hukum Airlangga yang berhasil mempertahankan kemenangan ideologisnya!!
Jadikan Pancasila sebagai rumah yang nyaman untuk kebersamaan, toleransi dan persatuan mahasiswa fakultas hukum airlangga.
terima kasih kepada Fariz+ Arum bersama pengurus BEM Hukum Airlangga 2009.
Merdeka!!!

Jumat, 13 November 2009

Suksesi GMNI Komisariat Hukum Airlangga


Pada hari yang berbahagia tanggal 11 November 2009 bertempat di Jojoran III Surabaya diadakan suksesi GMNI Kom.Hukum Airlangga karena Ardhy Jayaputra telah berakhir masa jabatannya sebagai Ketua Komisariat GmnI Hukum Airlangga. Setelah beberapa saat molor dari waktu yang ditetapkan pada undangan, akhirnya suksesi dapat dimulai pada pukul 18.00wib yang dihadiri oleh kader-kader dan alumni GmnI Kom.Hukum Airlangga.
Sebelum memasuki pada pemilihan ketua GmnI Kom.Hukum Airlangga periode 2009-2010 maka diharuskan membentuk Presidium guna menjalankan suksesi tersebut dari mulai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) pengurus sebelumnya hingga suksesi Ketua Komisariat GmnI Hukum Airlangga tersebut. LPJ pun dibacakan maka banyak terjadi sanggahan-sanggahan dari kader-kader sendiri kepada kinerja komisariat setahun sebelumnya, perdebatan pun sangat alot terjadi namun itu semua merupakan proses menuju aktualisasi di kehidupan kampus dan masyarakat. Dengan perdebatan sengit tersebut LPJ pun diterima dengan catatan oleh kader-kader muda GmnI Kom.Hukum Airlangga.
Sekarang memasuki suksesi Ketua GmnI Kom.Hukum Airlangga periode 2009-2010 dan yang berkesempatan maju antara lain Harry Valentino Johanes (mencalonkan sendiri), Aditya "NduRo" (dicalonkan saya sendiri) dan Ahmad Vida'i (dicalonkan nyoman). Pada awalnya ketiga kandidat memaparkan visi dan misi dihadapan kader-kader lainnya dan disambut oleh pertanyaan-pertanyaan tentunya. Tibalah disaat menentukan dimana para kandidat dipersilahkan meninggalkan ruangan suksesi guna memusyawarahkan Ketua GmnI Kom.Hukum Airlangga, walaupun dalam musyawarah sudah terlihat condong kemana maka ditetapkan melalui voting.
Voting pun berlangsung dengan hasil yang dimenangkan oleh Aditya "NduRo", kepada dua kandidat lainnya ini bukan akhir dari kompetisi namun sebagai tantangan banteng muda melawan tirani penguasa yang mengamputasi kaum marhaen.
Terima kasih Ardhy Jayaputra atas semua curahan tenaga,waktu bahkan materi guna berjalannya roda organisasi ini seiring kepentingan kaum marhaen tentunya.
Selamat dan sukses Aditya "nduRo"!!
GmnI!!! Jaya!!!

..GmnI Komisariat Hukum Airlangga..

Kamis, 22 Oktober 2009

Jakarta Tanpa Air Bersih!!!

Jakarta - Sejumlah wilayah di Jakarta akan mengalami penghentian pasokan air. PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) akan melakukan penggantian pipa manifold tahap kedua di Instalasi Pengolahan Air Pejompongan 2.

"Pekerjaan teknis akan menyebabkan gangguan berupa pasokan air menurun bahkan terhenti untuk sementara waktu di beberapa wilayah pelayanan PALYJA," kata Presiden Direktur PALYJA Philippe Follisson dalam siaran persnya kepada detikcom, Rabu (21/10/2009).

Philippe mengatakan, daerah-daerah yang akan terhenti pasokan airnya yakni untuk Jakarta Barat yaitu Angke, Jembatan Lima, Tambora, Glodok, Mangga Besar, Pekojan, Roa Malaka, Pinangsia, Kemanggisan, dan Palmerah.

Untuk Jakarta Pusat yaitu Mangga Dua Selatan. Jakarta Utara yaitu Ancol, Penjaringan, Pluit, dan Pejagalan.

Daerah-daerah yang pasokan airnya menurun untuk Jakarta Barat yaitu Maphar, Taman Sari, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Duri Kepa, Tanjung Duren, Tanjung Duren Utara, Wijaya Kusuma, Jelambar, Jelambar Baru, Sukabumi Selatan, dan Grogol Selatan.

Jakarta Selatan yaitu Gelora, Karet Semanggi, Senayan, Kuningan Timur, Semanggi, Pasar Manggis, Menteng Atas, Menteng Dalam, Guntur, Kebayoran Lama Utara, Bintaro, Pesanggrahan, Ulujami, Cipulir, Gunung, Selong, Melawai, Kramat Pela, Rawa Barat, Petogogan, Mampang Prapatan, Tegal Parang, Duren Tiga, Pancoran, Pangadegan, Rawa Jati, Cikoko, Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Manggarai Selatan, Manggarai, dan Bukit Duri.

Jakarta Pusat yaitu Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Menteng, Pegangsaan, Kebon Melati, Gondangdia, Cikini, Kebon Kacang, Kebon Sirih, Kampung Bali, Gambir, Petojo Selatan, Kebon Kelapa, Pasar Baru, dan Kartini.

"Pasokan air bersih akan kembali normal secara bertahap mulai tanggal 26-28 Oktober," ujarnya.

Untuk keadaan darurat tersebut, lanjut Philippe, PALYJA akan menyediakan mobil tangki. PALYJA mengimbau agar masyarakat mengisi bak-bak penampungan air.

"PALYJA mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tuturnya.

Call centre PALYJA di nomor (021) 579 86 555.

Rabu, 23 September 2009

Pidato Tommy Soeharto di Munas GOLKAR 2009!!


[ Rabu, 23 September 2009 ]
Munas Golkar untuk Bangsa
Oleh : Hutomo Mandala Putra

Bangsa ini telah sepakat memilih negara demokrasi. Sayang, dalam praktiknya, demokrasi menjadi ajang menyengsarakan rakyat. Demokrasi baru slogan semata. Sementara itu, bangsa menghadapi permasalahan serius. Di antaranya, kesemrawutan sistem ketatanegaraan.

Praktik politik kepartaian dalam sistem kenegaraan yang semrawut telah menyebabkan partai-partai dilanda krisis kepercayaan rakyat. Itu disebabkan partai-partai gagal atau tidak mampu menampung aspirasi rakyat, gagal merespons keadaan yang mendesak, serta tidak mampu menawarkan solusi buat masa depan.

Kini fenomena yang sering terlihat sungguh memprihatinkan. Yakni, berkembangnya praktik dagang sapi. Dengan demikian, partai bukan lagi sebagai kendaraan transformasi (perubahan) nasib rakyat ke arah yang lebih baik.

Campur Aduk

Di dunia ini, negara demokrasi memiliki dua model. Yakni, sistem parlementer dan sistem presidensial. Ada juga yang campuran seperti Prancis, namun penggabungannya tetap menaati asas logika kedaulatan rakyat yang tidak boleh didistorsi. Sementara Indonesia mencampur-adukkan keduanya, sampai alur logika pertanggungjawaban kedaulatan rakyat tidak jelas.

Dalam sistem parlementer, program yang "dijual" dalam kampanye pemilu adalah program partai. Program partai pemenang pemilu otomatis dijadikan program kerja pemerintah. Karena dalam pemilu yang dipilih rakyat adalah partai, maka partai pemenang pemilu yang membentuk kabinet (kecuali tidak menang mutlak yaitu 50 persen+1, maka kabinet yang dibentuk koalisi, agar dukungan suara di DPR menjadi mayoritas).

Karena itu, dalam sistem parlementer, ketua partai otomatis menjadi calon perdana menteri. Karena mandat kedaulatan rakyat diserahkan kepada partai, maka pengurus partai berhak mencopot anggota DPR di tengah jalan bila menyim*pang dari kebijakan partai.

Sebaliknya, dalam sistem presidensial, program yang ditawarkan dalam kampanye adalah program sang calon presiden (bukan program partai). Program calon presiden terpilih otomatis dijadikan program pemerintah. Karena dalam pemilu sistem presidensial rakyat langsung memilih calon presiden, maka yang membentuk kabinet adalah presiden terpilih. Karena datangnya legitimasi langsung dari rakyat, maka calon independen pun diakomodasi dalam sistem presidensial. Dalam sistem presidensial, kabinet yang dibentuk adalah kabinet ahli (zaken), bukan kabinet partai, apalagi gabungan partai warna-warni. Wajar pula dalam sistem presidensial di mana pun tidak dijumpai ketua partai dicalonkan menjadi calon presiden (kecuali di Indonesia).

Demikian pula dalam sistem perwakilan pada sistem parlementer, dalam pemilu, rakyat memilih tanda gambar partai, sehingga status anggota DPR adalah wakil partai. Sebaliknya, pada sistem presidensial, dalam pemilu, rakyat memilih tanda gambar calon anggota DPR, bukan gambar partai. Maka, anggota DPR dalam sistem presidensial adalah wakil rakyat, bukan wakil partai.

Sedangkan dari urut-urutan siklus kepemimpinan nasional, dalam sistem parlementer, anggota DPR dipilih lebih dulu, baru membentuk pemerintahan. Sebaliknya, dalam sistem presidensial, pemilihan presiden dulu, baru pemilu anggota DPR. Jadi, masing-masing model punya sejarah sendiri serta punya alasan dan logika sendiri yang tidak bisa dicampuradukkan tanpa logika.

Partai Calo Politik

Bagaimana halnya dengan di Indonesia? Demokrasi kita semrawut, tak terkecuali soal pemilu. Lihat saja pemilu legislatif yang lalu. Apa dasar bagi rakyat untuk menjatuhkan pilihan? Bila alasannya memilih program partai, sudah tentu itu bohong karena dalam sistem presidensial yang dijadikan program kerja pemerintah adalah program sang calon presiden pemenang. Dalam kampanye pemilu yang lalu, partai-partai telah mengobral janji. Bukankah itu adalah pembodohan dan pembohongan publik, namun sah secara konstitusi?

Bila alasan pemilu legislatif untuk memenuhi amanat UUD, karena diamanatkan calon presiden harus diajukan oleh partai atau gabungan partai, mari kita cermati apa yang telah terjadi pada pileg yang lalu: Siapa sosok yang dicalonkan oleh masing-masing partai? Di sini terjadi kebingungan. Beberapa partai lama mencantumkan sejumlah wajah capres yang diusungnya karena tidak mau ketinggalan bagi-bagi kekuasaan. Model arisan kekuasaan itu membuat rakyat jadi tambah bingung.

Kesimpulannya, pemilu yang kita laksanakan tak ubahnya menempatkan partai-partai sebagai calo. Sebab, dasar rakyat memilih tidak ada. Program bukan, capres bukan. Artinya, rakyat menyerahkan suaranya, tanpa dasar, kepada partai, sebagai calo politik, untuk "dagang sapi" dalam mencari capres. Maka, wajar dan sah secara hukum kalau partai-partai terlibat dalam "politik uang" untuk mendapatkan harga tawar yang tertinggi dari para calon presiden. Jadi, semacam capres dagangan saja.

Momentum Munas Golkar

Munas Partai Golkar harus menjadi momentum untuk melaksanakan perubahan yang mendasar dan komprehensif. Salah satunya adalah memformat ulang sistem kenegaraan secara keseluruhan, termasuk persoalan pemilu. Perubahan tersebut tidaklah mungkin akan datang dari tatanan yang ada saat ini.

Karena itu, diperlukan tampilnya kandidat ketum Golkar yang memenuhi lima persyaratan. Yaitu, punya solusi untuk menghentikan keterpurukan. Kedua, punya "platform" atau paradigma baru untuk mengubah sistem kenegaraan dari otoriter menjadi demokrasi. Sistem yang menjamin kedaulatan rakyat tidak menjadi mainan dan dagang sapi. Ketiga, punya keberanian lebih, termasuk berani berbuat salah sekalipun untuk menghadirkan kebenaran karena selama ini terbelenggu sistem hukum yang ada.

Keempat, punya integritas pribadi yang tinggi yang telah dibuktikan melalui proses hukum nasional maupun internasional yang berlaku. Dan kelima, sosok yang tidak bermasalah atau bagian masalah yang sedang dihadapi bangsa sehingga Partai Golkar tidak terbawa dalam keruwetan masalah pribadi yang akan menghancurkan partai. Mari kita mulai dari Partai Golkar. (*)

*). Hutomo Mandala Putra, calon Ketum Golkar pada Munas Oktober 2009, dan sepakat membangun NEGERI MERAK (MEngutamakan RAKyat)

Sabtu, 19 September 2009

Bakti Sosial HIMANAIR 2009-2010

Bulan ramadhan tidak terasa akan berakhir, namun harapan akan rahmat-Nya tidak terputus di bulan ramadhan saja. Banyak yang berubah tanpa disadari di bulan ramadhan dari sikap hingga tutur kata menuju kebaikan walaupun tidak menutup kemungkinan banyak yang mengacuhkan bulan ramadhan dan kewajibannya. Hal ini juga yang diharapkan oleh Himpunan Mahasiswa Notariat Airlangga (HIMANAIR) dalam mengisi bulan penuh berkat ini supaya dapat mengisi dengan kegiatan yang berdampak langsung kepada yang membutuhkan.

Dengan seluruh civitas akademi notariat airlangga yang di galang oleh HIMANAIR bergerak mengumpulkan donasi-donasi, melalui aksi spontan hingga sumbangan pakaian dan sembako. Kegiatan yang di gagas oleh Cindy Wastu Wijaya ini berhasil mengumpulkan uang tunai sekitar 3 juta rupiah. Maka Cindy yang dalam HIMANAIR menjabat sebagai Wakil Ketua HIMANAIR bersama kawan-kawan notariat melakukan aksi simpatik berbagi dengan sesama di Panti Asuhan Ibnu Sina serta salah satu panti asuhan di Gubeng Kertajaya dan Panti Werdha di Undaan membagikan sembako dan baju layak pakai hasil dari pengumpulan di kampus dan tidak lupa membagikan takjil untuk buka puasa di beberapa bilangan Surabaya. Dengan membagikan nasi bungkus serta takjil sebanyak 200 kantong.

Di bulan yang penuh berkat ini, mahasiswa notariat airlangga yang bergerak dalam HIMANAIR berharap berkat di bulan ramadhan terus mengalir tanpa mengenal waktu dan di imbangi dengan ucap syukur ke Sang Khalik atas berkat-Nya selama ini. Karena tanpa Sang Khalik dan berkat-Nya tidaklah mungkin bisa menikmati hidup ini.

Terima kasih atas bantuan para donatur-donatur dan pelaksana baksos ini jajaran HIMANAIR dll.

Diakhir tulisan saya atas nama pribadi (Arderio Hukom,S.H.) dan atas nama HIMANAIR beserta seluruh jajaran pengurus HIMANAIR menyampaikan " Selamat HaRi Raya IduL FitRi 1430 H, Mohon Maaf Lahir Dan Bathin"

Selasa, 08 September 2009

HAORNAS 2009


Di hari sangat berbahagia ini, bangsa Indonesia merayakan Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) yang ke 26 artinya sudah memasuki usia berkembang menuju kemajuan olah raga bangsa. Namun hal ini tidak tercermin dalam dunia olah raga nasional, karena begitu banyak polemik internal pengurus cabang olah raga yang barang tentu menghambat laju olah raga ke arah lebih baik.
Di salah satu sisi bangsa ini di beri berkat oleh Yang Maha Esa manusia-manusia penuh talenta yaitu atlet-atlet berbakat namun belum prsetasi muncul sudah di kebiri oleh sistem ataupun oleh individu di sekitar atlet itu sendiri. Entah yang dikebiri itu adalah jam terbang atlet di kancah internasional maupun nasional sampai dengan uang saku atlet hanya karena faktor like and dislike di antara pengurus dan atletnya.
Hal tersebut diatas hanya sekelumit masalah internal di tubuh pengurus besar dan pengurus pusat, namun kontroversi ini juga terjadi antara KON (Komite Olah Raga Nasional) dengan Menegpora. KON mempunyai program Pelatnas Terpadu dan Menegpora dengan Program Atlet Andalan, hal ini pula yang memantik keributan dengan IOC. Dalam hal ini IOC menganggap campur tangan pemerintah terlalu berlebihan terhadap dunia olah raga nasional.
Di saat polemik perpecahan antara KON dan Menegpora ini, Indonesia akan bertarung di kancah internaional yaitu SEA GAMES Laos. Namun melihat polemik tersebut berat rasanya kontingen Indonesia memenuhi target untuk bertengger di peringkat 3 besar perolehan medali. Pada SEA GAMES 2004 Indonesia bertengger di peringkat 4 dan hasil itu di raih dengan sekuat tenaga tanpa ada polemik internal di tubuh pengurus olah raga tersebut.
Sudah saatnya menyingkirkan ego masing-masing pengurus dan bersatu padu untuk menuju Indonesia Jaya di kancah olah raga Internasional !!
Bnagkitlah Indonesia!!!
Bangkitlah Olah Raga Indonesia!!
JAYA!!

Selasa, 01 September 2009

Malaysia..Bangsat Kamu!!!


Sejumlah situs internet menyebutkan bahwa Pulau Jemur yang ada di wilayah Provinsi Riau adalah bagian dari daerah tujuan wisata Negeri Selangor, Malaysia. Berita itu langsung mendapatkan reaksi keras Pemerintah Provinsi Riau.

Informasi mengenai promosi pariwisata itu dimuat traveljournals.net dan osvaja.net. Isinya menyebutkan bahwa Pulau Jemur sebagai destinasi wisata Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Dalam situs itu dicantumkan lokasi dan peta Pulau Jemur dikatakan masuk dalam wilayah Selangor. Hanya saja, tidak bisa diketahui informasi mengenai penanggung jawab laman pariwisata tersebut.

Pulau pun sudah direnggut berulang kali, tapi tetap saja pemerintah diam seolah tak punya nyali. Harus apa yang di klaim sehingga pemerintah berani konfrontasi militer dengan negara yang sok mengaku serumpun ini. Saat Monas di klaim apa tindakan pemerintah? Akh paling hanya diam saja!!

Satu kata sampai dengan saat ini : "LAWAN!!!"

Senin, 31 Agustus 2009

Jangan Diam!!


Sudah berulangkali negara yang mengaku serumpun terus mengusik bangsa kita ini, apalagi yang akan diambil oleh MalaysiaL ini?? Tidak cukup budaya, bahkan rendang pun di klaim milik mereka tapi apapun yang di klaim tetap saja pemerintahan kita terdiam. Pemerintah yang hanya bisa berdiplomasi dengan hasil akhir di klaim satu per satu hak-hak kita tersebut.
Gilanya lagi, Taman Garuda Wisnu Kencana di Bukit Jimbaran yang merupakan salah satu ikon budaya kebanggaan Bali sempat akan dibeli oleh investor asal Malaysia. Ketika kekurangan dana tiga tahun lampau, Pemerintah Provinsi Bali membuka kesempatan investor untuk bekerja sama mengelola. Investor asal Malaysia ingin membeli sepenuhnya GWK senilai Rp 1,3 triliun. Namun keinginan investor Malaysia itu ditolak. Demikian diungkapkan Gubernur Bali Made Mengku Pastika di Denpasar, Ahad (30/8).

Sementara itu, sebuah perusahaan rekaman milik negara, Lokananta di Solo, Jawa Tengah, mensinyalir lagu kebangsaan Malaysia Negaraku mirip dengan karya seniman Indonesia berjudul Terang Bulan. Lagu tersebut direkam 1956 di RRI Jakarta atau setahun sebelum kemerdekaan Malaysia. Dalam catatan arsip Lokananta, tak tertulis jelas nama pencipta lagu. Lokananta juga tak bisa memastikan lagu itu telah diberikan Presiden Soekarno pada pemerintah Malaysia karena tak ada arsip terkait penyerahan tersebut.

hanya satu kata saat ini yang ada dibenak saya sebagai warga negara untuk meneriakan "LAWAN!!!!"

Jumat, 28 Agustus 2009

GANYANG MALAYSIAL!!!!


Istimewa sekali negara tetangga kita yang satu ini, selalu memantik api dengan Indonesia!!
Inilah lagu Indonesia Raya versi bangsat-bangsat (GANYANG) MALAYSIAL!!

Indonesial National Anthem
Indonesial tanah Cairku
Tanah tumpah muntahku
Disanalah aku merangkak hina
Jadi kubur

Indonesial negara miskin ku
Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Indonesial negara miskinku

Mati lah tanahku
Modar lah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Miskin lah jiwanya
Tidurlah badannya
Untuk Indonesial Miskin

Indonesial Miskin
Mampous Modar
Datang kerja Malaysia
Tapi TKI Jadi perampok Rompak Malaysia bawa wang ke Indon

Indonesial Pendatang Haram
Miskin lah Miskin lah
Datang Haram ke Malaysia
Tiada paspor
Bila kena tangkap dan hantar balik
Kata nya malaysia jahat

Indonesial Negara Perampok
Indonesial Menghantar perampok maling
pekerja TKI Indonesial
hantaq pi Malaysia

Indonesial Maling
Merampok lagu Malaysia
Mengatakan itu lagu mereka

Indonesial Tanah yang hina
Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin Untuk slama-lamanya
Indonesial Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya
Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di Malaysia
Marilah kita mendoa Indonesial brengset

Gersang lah Tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya Mimpilah budinya
Untuk Indonesial Miskin

Indonesial Tanah yang kotor Tanah kita yang Malang
Disanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Indonesial! Tanah Malang Tanah yang aku sendiri benci
Marilah kita berjanji Indonesial miskin

Mati lah Rakyatnya Modar lah putranya
Negara Miskin Tentera Coma pakai Basikal
Miskinlah Negrinya Mundur lah Negara nya
Untuk Indonesial kurap

Masih harus diam juga kita melihat ini semua??
Apa saja sudah dilakukan MALAYSIAL dan sekarang adalah saatnya!!
Razia dan Usir warga negara MALAYSIAL dari Negara Kesatuan Republik Indonesia!!!

::Ir.Soekarno Quotes_Malaya adalah antek imperialis, GANYANG MALAYA::

Minggu, 09 Agustus 2009

18 jam di tanggal 8 dan bulan 8


Setelah berhasil berulang kali melarikan diri dari sergapan Densus 88, badjingan ini pun diringkus dalam pengepungan selama 18 jam hasil pemngembangan jaringan teroris yang tertangkap di pasar Temanggung, Jawa Tengah. Berbekal informasi dari kaki tangan yang diringkus lebih dulu itu membuat Densus 88 lebih akurat dalam pengerebekan, terlebih dengan dukungan penuh aparat keamanan selain Densus 88 saja.

Posisi rumah persembunyian yang sangat strategis karena berada dalam jalur ke arah Jawa Timur dan berada di kaki bukit, dan rumah tersebut juga jauh dari rumah-rumah warga lainnya. Jawa Tengah selalu menjadi surga para teroris karena dari sekian banyak pengerebekan para terois banyak yang dilakukan di provinsi tersebut.

Tanggal 8 di bulan 8 merupakan angka yang menarik terlebih peristiwa menarik juga sehingga beberapa stasiun televisi menyiarkan langsung pengepungan hingga penggerebekan rumah persembunyian teroris yang diduga Noordin M Top. Hingga saat ini belum didapat kepastian jenazah teroris yang tewas dikamar mandi adalah Noordin M Top atau bukan.

Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa itu bukan Noordin M Top antara lain Pengamat intelijen, Dinno Cressbon, meragukan jenazah yang berada di dalam ruang forensik Rumah Sakit Polri Dr Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, adalah jenazah gembong teroris kelas kakap Noordin M Top. "Analisa saya meragukan bahwa orang tersebut Noordin (M Top)," kata Dinno.

Keraguan tersebut, diakui Dinno, bukanlah tanpa alasan karena, menurutnya, ciri lokasi tempat persembunyian orang yang mengaku Noordin M Top tersebut sangat berbeda dengan lokasi tempat persembunyian Noordin M Top sebelumnya.

"Pertama, lokasi persembunyiannya dikelilingi bukit yang sulit kabur, berbeda dengan 9 lokasi sebelumnya yang dekat dengan akses jalan dan laut. Jarang sekali Noordin mencari lokasi seperti di Temanggung," ujarnya.

Lantas bagaimana dengan pengakuan orang tersebut yang mengaku sebagai Noordin M Top saat ditanya aparat kepolisian? Dinno menjawab, "Kesaksian orang itu adalah bernama Noordin itu tidak cukup," katanya.

Tim Polisi Antiteror, Jumat (7/8) malam hingga Sabtu (8/8) pagi, mengepung sebuah rumah yang berada di Dusun Beji, Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang berakhir dengan tewasnya seorang yang diduga merupakan gembong teroris Noordin M Top.

Dalam pengepungan yang disertai aksi baku tembak tersebut, aparat sempat menanyakan perihal identitas orang yang berada di dalam rumah, yang kemudian disambut dengan teriakan Noordin M Top. Hingga saat ini Mabes Polri belum dapat memastikan jenazah tersebut adalah Noordin M Top.

ude ye para teroris,awas loe klo ngeboom lg..kampret loe!!

Senin, 13 Juli 2009

Golkar Segera Berbenah.


Belum keluar hasil resmi pemilihan presiden 2009 dari KPU tidak membuat para pejabat Partai Golkar bersantai. Terlebih hasilnya jauh dari harapan fungsionaris partai tesebut, Dikarenakan pasangan capres dan cawapres yang mereka usung bersama Partai Hanura berada dalam urutan buncit hasil sementara penghitungan KPU.

Gejolak internal Partai Golkar pasca pemilihan presiden ini dijadikan momentum untuk memaksa munas dalam rangka melaksanakan pergantian Ketua Umum. Sebagai Ketua Umum, Jusuf Kalla memang tidak mengambil langkah-langkah persiapan penggantian dirinya. Namun desakan dari berbagai Ketua DPP seperti Muladi yang berharap Jusuf Kalla mengadakan Munas perihal penggantian ketua umum orang nomor satu di partai beringin tersebut.

Kandidat ketua umum Partai Golkar dikabarkan sudah menggalang dukungan dari DPD I (Provinsi) dan II (Kota & Kabupaten), ada dua kandidat untuk diusung menjadi orang nomor satu di Partai Golkar yaitu Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.

Bila tetap dipaksakan Munas sebelum pelantikan pemenang pilpres, hasil pemenang Munas akan menentukan arah Partai Golkar sebagai oposisi atau membuang harga diri bersanding dengan sang pemenang versi quickcount (Demokrat and 'd geng).

Minggu, 12 Juli 2009

Mahasiswa pun Terlibat di Tim Sukses Capres.


Tim sukses pasangan capres-cawapres membentuk kelompok relawan dengan mengatasnamakan kaum muda. Tujuannya meraih hati pemilih pemula. Sebut saja Kaum Muda Indonesia (KMI) yang mendukung pasangan SBY-Boediono, Poros Muda Indonesia (PMI) yang mendukung pasangan JK-Wiranto, dan Garda Muda Indonesia (GMI) yang mendukung Megawati-Prabowo.
Bahkan beberapa tim relawan itu sudah memasuki kampus-kampus di seluruh Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tidak itu saja, mereka juga membentuk sayap-sayap dukungan baru untuk memaksimalkan dukungan kepada pasangan capres-cawapres.
Fakta menakutkan karena seharusnya para aktivis yang bergabung bersama salah satu pasangan capres dapat menanggalkan atribut mahasiswa demi terjaganya netralitas mahasiswa dan sesuai dengan perjuangan mahasiswa sebagai agen perubahan.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan anak muda merupakan salah satu faktor yang masih sangat diperhitungkan dukungannya dalam pilpres. Dengan adanya dukungan dari anak muda, bisa menambah kepercayaan diri para capres-cawapres pada saat berlaga di pilpres kemarin.
Saat pilpres pun kelar apa mereka akan membaur lagi dengan kawan-kawannya tanpa mengusik sepak terjang masing-masing di Tim Sukses Capres masing-masing?

Selamat Menjabat Sebagai Anggota DPR ye....


Melangkah dengan pasti ke Senayan....fiuh-fiuh....
Putra
bungsu SBY Edhie Baskoro atau akrab disapa Ibas akhirnya melenggang kangkung menuju Senayan. Bahkan untuk perolehan suara pemuda berperawakan ceking ini mengukuhkan diri sebagai caleg yang meraih suara terbanyak di antara seluruh caleg secara nasional.
Berdasar hasil rekapitulasi KPU, di dapil Jatim VII (Ngawi, Pacitan, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek) Ibas memperoleh 327.097 suara. Bahkan urutan peraih suara kedua hanya mampu mengumpulkan 74.958 suara.

Jika dipersentasekan perolehan suara Ibas dengan bilangan pembagi pemilih (BPP) di dapilnya, yang juga merupakan yang tertinggi secara nasional, perolehan suaranya mencapai 177,6 persen dari BPP. Artinya, lebih dari 1,5 kursi yang diraih Demokrat di dapil itu merupakan sumbangsih putra SBY tersebut. Rekor Hidayat Nur Wahid pada pileg 2004 pun kini dipecahkan lelaki yang dikabarkan sedang memadu kasih dengan Aliya Hatta putri Mensesneg Hatta Rajasa tersebut.
Pada Pemilu 2004, di tanah kelahiran SBY, Demokrat menempati urutan keempat, dengan 10,67 persen suara, dan hanya meloloskan satu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pada pemilu ini, daerah pemilihan VII Jawa Timur mendapat jatah delapan kursi.
Untuk bisa menang dalam pemilu legislatif, bukan rahasia umum lagi jika kekuatan modal berperan penting. Besarnya ongkos kampanye pun sudah pasti menjadi konsekuensi logis dari kemenangan Ibas. Anggota DPR dari PDIP Hasto Kristianto yang kebetulan dalam pileg kemarin satu dapil dengan putra mahkota itu, mengungkapkan, Ibas menganggarkan begitu banyak dana untuk kampanye. Dan itu sebuah angka yang sangat fantastis untuk seoarang anak muda yang tidak memiliki sumber penghasilan pribadi.

WOW....Gila bener 'cing, dari mane ye tuh duit?! khan menurut audit KPK orang tua beliau ini adalag capres paling miskin

Pilpres kelar tapi DPT selalu kaga kelar-kelar


Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, secara tidak langsung mengakui daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah lewat tandatangan dalam laporan bersama tim sukses Mega-Prabowo dan JK-Wiranto. Hal ini dinilai akan menyebabkan timbulnya gugatan terhadap hasil pilpres yang dilaksanakan 8 Juli lalui. Pendapat berbeda dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Cetro, Hadar Gumay, mengatakan tidak serta merta DPT bermasalah dapat dijadikan bahan untuk mendelegitimasi pilpres.
Pendapat boleh berbeda atau mungkin saja hasil akan berbeda dengan pencontrengan sebenarnya.
Ada apa sebenarnya bangsa ini sekarang, tahun 2004 saat pertama kali digelarnya pemilihan presiden secara langsung tidak sampai begini masalah DPT tapi sekarang pemilihan presiden yang kedua kalinya malah amburadul.
Apa kelak kejadian di pemilihan gubernur Jawa Timur akan terjadi di Indonesia?
Ya tidak ada yang mengerti da apa sebenarnya, hingga salah satu pasangan capres memasang iklan satu putaran dengan menyamakan demokrasi dengan nominal Rp 4 Triliun. Tidak mustahil juga bilamana biaya kampanye beliau tersebut sampai dengan pelantikan nanti lebih dari Rp 4 Triliun.

Jumat, 15 Mei 2009

Deklarasi calon presiden dengan anggaran gila-gila'an!!!

Musim Pencalonan Presiden telah tiba berarti perputaran uang semakin gencar yang dilakukan petinggi partai pendukun Capres masing-masing. Tidak sedikit juga dana yang dihamburkan-hamburkan untuk deklarasi dan setelah JK-Win di Tugu Proklamasi dengan minim krn tanpa undangan dan tanpa tempat duduk tamu istimewa.
Jumat malam, 15 Mei 2009 pukul 23.30 WIB, telah dideklarasikan pasangan Capres dan Cawapres koalisi dari PDI-Perjuangan dan Partai Gerindra, yakni Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (Mega-Pro) bertempat di rumah Ketua Umum PDI-Perjuangan, Jakarta.
Berbeda dengan deklarasi SBY-Budiono yang terkesan sangat megah dan glamour, yang ditayangkan secara langsung oleh 6 (enam) stasiun televisi, deklarasi Mega-Pro ini tampak sangat sederhana, tidak ada hiruk pikuk musik, tidak tampak tamu yang berlimpah, tidak ada suasana yang gegap gempita, dan hanya Metro – TV dan TV – ONE yang melakukan siaran secara langsung. Tentu saja untuk deklarasi Mega-Pro ini TIDAK PERLU BIAYA BESAR, tidak ada pemborosan uang, dan tidak perlu MENCARI PINJAMAN dan menghambur – hamburkan uang untuk hal – hal yang tidak perlu, yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu masyarakat miskin.